Headline

Senin, 31 Oktober 2011

Proposal Akuntansi


PROPOSAL PENELITIAN
A.        JUDUL : PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO   EQUITY RATIO, DAN TOTAL ASSET TURN OVER TERHADAP PERUBAHAN LABA PT. SEMEN TONASA  DI KABUPATEN PANGKEP

B.     I. PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang
            Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi kegiatan kinerja perusahaan. Baik perusahaan kecil maupun besar.  Oleh karena itu,  perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang tersedia seefisien dan seefektif mungkin sehingga lebih berguna dan dapat mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaannya. Salah satu  faktor yang mencerminkan kinerja perusahaan adalah laporan keuangan yang harus dibuat oleh pihak manajemen secara teratur.
            Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari kegiatan perusahaan yang kemudian diproses secara akuntansi yang disajikan dalam bentuk kuantitatif. Dimana informasi-informasi yang disajikan didalamnya dapat membantu berbagai pihak (dalam maupun luar perusahaan) dalam mengambil keputusan yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan (Istikomah 2005:1)
             Penggunaan informasi keuangan melalui laporan keuangan oleh pihak luar perusahan yaitu untuk membuat keputusan investasi dalam menempatkan sumber daya yang akan diinevestasikan dan juga upaya untuk memutuskan pemberian kredit oleh kreditor. Untuk kepentingan tersebut laporan keuangan dirancang guna mengetahui kemampuan solvency dan profitability perusahaan (Parawiyati dkk 2000:215).
            Secara umum kegunaan informasi keuangan hasil akuntansi adalah sebagi dasar prediksi bagi pemakainya. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) nomor 1 dinyatakan bahwa pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, lembaga pemerintah dan masyarakat. Laporan keuangan yang disajikan harus relevan dengan kebutuhan masing-masing pemakai.
            Menurut Statement of Financial AccountingConcepts (SFAC) No. 1 (dalam Hudoyo 2005:2) dinyatakAn bahwa sasaran utama dalam pelaporan keuangan adalah informasi tentang prestasi perusahan yang disajikan melalui pengukuran laba dan komponen-komponennya. Laba  perusahaan diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan laba akan menyebabkan tersingkirnya perusahaan dari perekonomian. Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode-periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya  yang dikeluarkan pada periode tersebut (Harahap 1995:147).
            Laba suatu perusahaan atau kelompok industri tertentu sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Disisi lain kepekaan suatu inddustri terhadap pasar berbeda-beda mengindikasikan bahwa antara industri memiliki risiko yang berbeda, demikian pula tingkat profitabilitas, peluang berkembang dan prospek masa depan. Informasi akuntansi dalam bentuk rasio merupakan salah satu acuan bagi pembaca laporan keuangan untuk menganalisa fenomena bisnis  yang berbeda.
            Selain itu untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah rasio. 
            Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri (Van Horne 2005 : 234).
            Rasio keuangan juga merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi perusahaan di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan (Helfert dalam Warsidi dan Bambang 2000:1) . besar kecilnya laba dapat dilihat dari peningkatan atau penurunan rasio keuangan, sehingga pemakai dapat melihat kondisi perusahaan yang bersangkutan.
            Penelitian tentang rasio keuangan dengan laba perusahaan telah dilakukan oleh beberapa peneliti di Indonesia.
            Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan. Khususnya yang menyangkut kegunaannya dalam pengaruh terhadap perubahan laba. Perubahan laba yang digunakan dalam penelitian adalah perubahan laba relatif. Dasar perubahan adalah laba sebelum pajak.
            Penelitian ini menggunakan tiga rasio keuangan yaitu (1) Rasio Likuiditas : Current Ratio (CR), (2) Rasio Leverage: Debt to Equity Ratio (DER), (3) Rasio Aktivitas : Total Asset Turn Over (TATO). Diadopsi dari rasio keuangan yang digunakan peneliti sebelumnya dan dari sumber literatur lain dengan dan mempertimbangkan ketersediaan data laporan keuangan tahunan PT. Semen Tonasa selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2008, 2009 dan 2010.
            Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan dapat membantu pelaku bisnis, untuk mengevaluasi keadaan finansial masa lalu, sekarang dan untuk memproyeksi hasil atau laba yang akan datang, serta berdasarkan penelitian terdahulu membuktikan bahwa ada hubungan antara rasio keuangan perubahan laba dan hal ini perlu dianalisis, sehingga penelitian ini akan membahas “PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN TOTAL ASSET TURN OVER TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP”.

b.      Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah:
-          Apakah Current ratio (CR) berpengaruh  terhadap perubahan laba pada PT. SEMEN TONASA di Kabupaten Pangkep
-          Apakah  debt to equty ratio (DER)  berpengaruh terhadap perubahan laba pada PT. SEMEN TONASA di Kabupaten Pangkep
-          Apakah total asset turn over (TATO) berpengaruh Terhadap perubahan Laba PT. SEMEN TONASA di Kabupaten Pangkep

c.       Tujuan Penelitian
            Dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas , maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini bertujuan untuk:
-          Untuk mengetahui bagaimana analisis serta pengaruh Current ratio, debt to equty ratio, dan total asset turn over terhadap perubahan laba pada PT. SEMEN TONASA di Kabupaten Pangkep

d.      Manfaat Penelitian
            Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, yakni segi teoritis dan segi praktis.
1.      Manfaat  teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan sumbangan berupa pengembangan ilmu yang berkaitan dengan ekonomi khususnya tentang pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba pada PT. SEMEN TONASA Pangkep  5 tahun terakhir. Selain itu,  penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya.
2.      Manfaat praktis; penelitian ini bermanfaat bagi semua pemabaca laporan keuangan untuk melihat dan mengukur kinerja perusahaan ini guna memgambil keputusan. Selain itu, dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk membantu pihak perusahaan dalam mengambil keputusan tentang struktur modal dan profitabilitas suatu perusahaan serta meramalkan kinerja keuangan pada masa akan datang.

e.       Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami apa yang akan dibahas dalam penulisan penelitian ini, maka penulis menguraikan secara sistematik sebagai berikut:
A.    Judul
B.     I. Pendahuluan yang terdiri atas: a) Latar Belakang, b) Rumusan Masalah, c) Tujuan Penelitian, d) Manfaat Hasil Penelitian, e) Sistematika Penulisan.
II.  Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir yang terdiri atas : a). Tinjauan Pustaka terdiri dari : 1. Penelitian sebelumnya, 2. Konsep Rasio Keuangan meliputi: a. Pengertian Rasio keuangan, b. Macam-macam bentuk rasio keuangan, 3. Konsep Laba: a. Pengertian dan Karakteristik Laba, b. Perubahan laba, c. Profitabilitas, b). Kerangka Berpikir. c). Hipotesis
III. Metode Penelitian yang terdiri atas: a. Variabel dan Desain Penelitian, b. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel, yang c. Populasi dan Sampel, d. Teknik Pengumpulan Data, e. Rancangan Analisis Data.
            C. Jadwal Waktu Penelitian,
            D. Daftar Pustaka,
E. Halaman Pengesahan.










II.  TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
a.    Tinjauan Pustaka
1.    Penelitian sebelumnya
            Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini menggacu pada penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkup hampir sama tetapi karena obyek dan periode waktu yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal yang tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi. Berikut ringkasan penelitian terdahulu :
Parawiyati dkk. 2000. Telah menemukan bahwa rasio keuangan untuk satu tahun kedepan yang mempengaruhi perubahan laba tanpa memasukkan  deflator laba adalah piutang serta laba kotor terhadap penjualan.
Machfoedz. 1994. Meneliti prediksi perubahan laba dengan menggunakan rasio keuangan. Sampel yang diambil 66 perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Jakarta dan menganalisis 47 rasio keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat 13 rasio keuangan yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang.
       Sandiyani dan Aryanti. 2001. Menemukan bahwa rasio keuangan untuk satu tahun kedepan yang mempengaruhi perubahan laba adalah laba, piutang, biaya administrasi dan penjualan, serta laba kotor terhadap penjualan.
Sofi’i. 2006. Menemukan   bahwa rasio keuangan yang berpengaruh secara simultan terhadap perubahan laba pada perusahaaan perbankan adalah rasio CAR, ROA dan LDR sedangkan secara parsial hanya rasio CAR yang berpengaruh terhadap perubahan laba.
Wibowo. 2006. Menemukan bahwa hasil menunjukkan bahwa secara parsial rasio keuangan yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan laba yaitu ROI, DER, NITL, NWS, dan TLCA, dan secara simultan kelima rasio keuangan tersebut memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan laba.
Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian kami adalah sama menliti pengaruh Current Ratio, Debt to Equity ratio dan Total Asset Turn Over terhadap perubahan laba. Dan yang menjadi perbedaan adalah objek penelitian kami mengambil objek yaitu PT. SEMEN BOSOWA di Kabupaten  Pangkep sementara penelitian terdahulu meneliti lebih dari satu perusahaan. Selain itu waktu penelitian kami dan penelitian terdahulu juga berbeda.

2.    Konsep Rasio Keuangan
a.    Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri  (Van Horne 2005 : 234).
Analisis rasio merupakan salah satu alat yang paling populer digunakan. Namun, perannya sering disalahpahami dan sebagai konsekuensinya. Sebuah rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas (K.R. Subramanyam dan John J. Wild 2010:40).

b.   Macam-macam  Rasio keuangan
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan  dan digunakan peneliti guna mengukur profitabilitas perusahaan adalah:
a.      Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek (Van Horne dalam Syafrizal Helmi blogspot.com). 
Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai perusahaan untuk membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar (Syamsuddin 1985:38). 
Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan untuk merubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.
Current Ratio (CR)
Rasio lancar (Current Ratio) merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Current Ratio (CR) dapat dihitung dengan Rumus :
                        (Syamsuddin 1985:61)
          CR ini menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Tidak ada ketentuan  yang mutlak tentang berapa tingkat CR yang dianggap baik atau yang harus dipertahankan  oleh suatu perusahaan karena biasanya tingkat CR ini juga sangat tergantung kepada jenis usaha dari masing-masing perusahaan. CR merupakan indikator sesungguhnya dari likuiditas perusahaan, karena perhitungan tersebut mempertimbangkan hubungan relativ antara aktiva lancar dengan  utang lancar untuk masing-massing perusahaan.
            Perusahaan menghasilkan laba, laba perusahaan yang dibagikan disebut deviden, dan yang tidak dibagikan yaitu laba ditahan. Laba ditahan masuk di Current Asset semakin mudah perusahaan itu membayar utang, dan semakin tinggi CR menunjukkan perubahan laba yang tinggi pula.
b.      Rasio Laverage/Rasio Solvabilitas
Rasio laverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur samapai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh utang (Riyanto 1995:331).
Laverage menjadi indikasi efisiensi kegiatan bisnis perusahaan serta pembagian resiko usaha antara pemilik perusahaan  dan para pemberi pinjaman atau kreditur, sebagian pos utang jangka pendek, menengah dan panjang menaggung biaya bunga. Contoh utang dengan beban bunga adalah kredit dari bank dan lembaga keuangan yang lain. Semakin kecil jumlah pinjaman berbunga semakin kecil pula bebang bunga kredit yang ditanggung perusahaan. Dengan demikian dipandang dari segi beban bunga, perusahaan tersebut lebih efisien operasi bisnisnya. Apabila beban biaya operasional yang lain wajar, dengan beban bunga pinjaman kecil diharapkan profitabilaitas perusahaan meningkat (Sutojo dan Kleinstueber 2004:37).
                        Debt To Equity Ratio (DR)
            Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan (Husnan 1997:561).
            Untuk menghitung debt to equity ratio menggunakan rumus:
 (Husnan 1997:561)
               Salah satu rasio yang paling banyak digunakan ialah rasio utang terhadap equitas. Besarnya utang terdapat dalam struktur modal perusahaan sangat penting untuk memahami perimbangan antara resiko dan laba yang didapat. Utang membawa resiko karena setiap utang pada umumnya akan menimbulkan keterkaitan yang tetap bagi perusahaan berupa kewajiban membayar beban bunga besrta cicilan kewajiban pokoknya (principal) secara periodik.
               Kewajiban bukan suatu yang jelek jika dapat memberikan keuntungan kepada pemiliknya. Jika kewajiban dimanfaatkan dengan efektif dan laba yang didapat cukup untuk membayar bunga secara periodik. Dengan DER yang tinggi perusahaan menanggung resiko kerugian yang tinggi tetapi juga berkesempatan untuk memperoleh laba yang meningkat. DER yang tinggi berdampak pada peningkatan perubahan laba, berarti memebrikan efek keuntungan bagi perusahaan (Kuswadi 2005:90).
c.       Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Riyanto 1995:331).
Total Asset Turn Over (TATO)
TATO menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Syamsuddin 1995:3).
Untuk menghitung rasio ini maka rumus yang digunakanlah adalah:
Semakin tinggi rasio TATO berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva didalam menghasilkan penjualan. Dengan perkataan lain, jumlah asset yang sama dengan memperbesar  volume penjualan apabila TATO ditingkatkan atau diperbesar. TATO ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tetapi akan lebih penting lagi bagi para manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukka efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva didalam perusahaan (Syamsuddin 1985:56).
Tingkat penjualan yang tinggi, maka semakin tinggi tingkat penjualan dimasa yang akan datang sehingga perubahan laba semakin tinggi pula (Hanafi dan Halim 1995:239). Penjualan yang semakin tinggi tingkat efisien dan efektifitas perusahaan tersebut dalam menjalankan operasinya, semakin tinggi TATO maka semain tinggi perubahan labanya.
3.      Konsep Laba
a.      Pengertian  dan Karakteristik Laba
Menurut akuntansi yang dimaksud dengan laba akuntansi itu adalah perbedaan antara Revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan pada biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut (Harahap 1995:147).
Menurut Belkaoui (dalam Harahap 1995:147) defenisi tentang laba mengandung lima sifat :
a.         Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu timbulnya hasil biaya untuk mendapatkan hasil tertentu.
b.        Laba akuntansi didasarka pada postulat “periodik” laba itu artinya prestasi perusahaan pada periode tertentu.
c.         Laba akuntansi didasarkan  pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman  khusus tentang defenisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan.
d.        Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (Expenses) dalam bentuk Cost Histories.
e.         Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan (Matching) antara pendapatan dengan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.
              Penyajian dan informasi laba melalui laporan tersebut merupakan fokus kinerja perusahaan yang penting. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter kinerja perusahaan tersebut adalah perubahan laba.
b.      Perubahan Laba
Perubahan laba adalah kenaikan atau penurunan laba pertahun ke tahun. Laba yang digunakan adalah laba relatif. Digunakan angka relatif  didasaari alasan angka laba tersebut lebih representatif dibandingkan laba absolute. Dasar perhitungan laba adalah laba sebelum pajak (Machfoedz dalam Warsidi dan Bambang 2000:6). Secara formal, perhitungan perubahan laba relatif adalah :
                                   
                                 =      Perubahan laba perusahaan pada tahun t
                                =     Laba  perusahaan pada tahun t
                           =    Laba perusahaan pada tahun dasar
            Hanafi dalam Halim (1995:239) menyatakan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a.       Besarnya perusahaan
Semakin besar perusahaan, maka ketetapan pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi.
b.      Umur perusahaan
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman meningkatkan laba, sehingga ketetapannya masih rendah.
c.       Tingkat Laverage
Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketetapan pertumbuhan laba.
d.      Tingkat penjualan
Tingkat penjualan dimasa lalu yang tinggi, maka semakin tinggi penjualan dimasa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin tinggi.
e.       Perubahan laba masa  lalu
Semakin besar pertumbuhan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang akan diperoleh dimasa akan datang.
            Selain itu beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan perubahan laba menurut Harianto dan Sudomo, (1998:180) adalah :
a.       Periode Waktu
Periode waktu adalah peramalan perubahan laba dengan realisasi yang dicapai, semakin pendek interval waktu, maka akan semakin akurat ramalan tersebut.
b.      Besarnya perusahaan
Disebabkan besarnya perusahaan karena skala ekonomi yang berbeda-beda. Skala ekonomi yang tinggi menyebabkan perusahaaan dapat menghasilkan produk dengan tingkat biaya rendah. Tingkat biaya rendah merupakan unsur untuk mencapai laba yang diinginkan sesuai standar  yang dituangkan dalam bentuk ramalan. Sehubungan dengan itu skala ekonomi yang tinggi menyebabkan biaya informasi untuk membuat ramalan menjadi turun. Sehingga perusahaan yang memmpunyai skala ekonomi yang tinggi bisa membuat ramalan yang tepat karena dimungkinkan mempunyai data informasi yang lengkap. Perusahaan yang besar mempunyai kemapuan tinggi untuk menjamin prospek bisnis dimasa yang akan datang, jumlah aset (sumber daya) yang besar bisa  membuat manajemen dan semua komponen dalam perusahaan percaya diri dan bekerja giat  untuk menncapai laba. Kemudian besarnyya moodal yang dimiliki perusahaan juga dapat menentukan kelengkapan dan ketepatan informasi yang diperlukan.
c.       Umur Perusahaan
Manajemen perusahaan yang relatif muda diperkirakan kurang berpengalaman sehingga tidak cukup menentukan ketepatan peramalan perubahan.
d.      Kredibilitas Penjamin Emisi
Penjamin emisi mempunyai peranan penting dalam setiap emisi efek melalui pasar modal. Dengan demikian integritas penjamin emisi mempunyai hubungan positif dengan ketepatan informasi peramalan laba dimasa yang akan datang. Penjamin emisi akan senantiasa berhati-hati untuk menjaga kredibilitasnya karena penjamin emisi ingin memberikan hasil yang maksimal kepada para pemakai.
e.       Integritas Auditor
Faktor ini mempunyai dampak signifikan terhadapa lapoorn keuangan, termasuk mengenai perubahan laba. Oleh karenanya auditor harus menjamin bahwa informasi keuangan yang disajikan telah sesuai denga pedoman penyajian laporan keuangan.
f.       Tingkat Laverage
Salah satu kewajiban manajer adalah mengatur resiko. Jadi manajer malakukan apa saja untuk mengurangi resiko. Tingkat laverage merupakan salah satu hal yang mencerminkan resiko.
g.      Premium Saham
Apabila ramalan perubahan laba terlalu pesimistis, investor akan membuat harga saham tinggi sehingga premiumnya besar. Sebaliknya jika ramalan laba optimistis, investor akan membuat harga saham rendah sehingga premiumnya kecil.
                        Menurut Sukardi (2005:103) laba perusahaan dipengaruhi oleh tiga faktor  yaitu volume produk yag dijual, harga jual produk, dan biaya-biaya.  Biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang dikehendaki. Harga jual mempengaruhi  volume penjualan, sedangkan volume penjualan langsung mempengaruhi volume produksi, dan volume produksi mempengaruhi biaya. Ketiga faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain.
c.       Profitabilitas
Profitabilitas merupak kemapuan perusahaan untuk mengasilkan keuntungan (Hanafi 2004:36). Sedangkan menurut Weston dan Brigham (1993:304) profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan pengelolaan aktiva, selain itu untuk menunjukkan gabungan dari likuiditas pengelolaan aktiva dan pengelolaan hutang terhadap hasil-hasil  operasi.
Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau sekelompok aktiva perusahaan (Husnan 2000:563), untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu (Hanafi dan Halim 1995:83).
Menurut (IAI 2002) unsur-unsur yang berkaitan lansung dengan laba adalah penghasilan dan beban.
a.    Penghasilan
Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan penurunan  ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
b.      Beban
Beban merupakan penuruna manfaat ekonomi selama periode  akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
     Selain itu beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan yaitu volume penjualan, total aktiva, dan modal sendiri. Secara keseluruhan ketiga faktor ini akan memungkinkan seorang penganalisa untuk mengevaluasi earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan (Syamsuddin dalam Marinda 2004:20).

b.   Kerangka Berpikir
Setiap perusahaan wajib mengeluarkan laporan keuangan setiap tahunnya tidak terkecuali perusahaan yang kami teliti. Laporan keuangan tersebut kemudian dianalisis oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditor dan pelaku bisnis lainnya untuk mengetahui kondisi keuangan dan kinerja perusahaan setiap tahunnya. Pada dasarnya suatu perusahaan yang baik kinerjanya akan mempunyai laba yang tinggi. Karena dalam dunia investasi laba yang tinggi dapat dilihat dari kinerja perusahaannya, dimana semakin tinggi laba yang diharapkan maka suatu perusahaan akan dikatakan semakin baik kinerjanya. Investor mengharapkan lab yang diperoleh setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Current rato (CR) menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Perusahaan mengahsilkan laba, laba perusahaan yang dibagikan dinamakan deviden, dan yang tidak dibagikan yaitu laba ditahan. Laba ditahan masuk kedalam aktiva lancar. Semakin besar aktiva lancar semakin mudah perusahaan itu membayar hutang. Dan semakin tinggi CR menunjukka perubahan labanya juga tinggi (Kuswadi 2005:79). Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Machfoedz (1994:133) yang menyimpulkan CR mempengaruhi perubahan laba.
 Perusahaan denga debt to equity ratio (DER) yang tinggi bukan sesuatu yang jelek jika dapat membberikan keuntungan kepada pemiliknya dan dimanfaatkan dengan efektif serta laba yang didapat cukup untuk membayar biaya bunga secara periodik. Denga DER yang tinggi perusahaan menanggung resiko kerugian yang tinggi tetapi juga berkesempatan untuk memperoleh laba yang meningkat.  DER yang tinggi berdampak pada peningkatan perubahan laba, berarti memberikan efek keuntungan bagi perusahaan (Kuswadi 2005:90).  Hal ini didukung penelitian sebelumnya oleh Wibowo (2006:78) yang menyimpulkan bahwa DER mempengaruhi perubahan laba.
Tingkat penjualan yang tinggi, maka semakin tinggi tingkat penjualan dimasa yang akan datang sehingga perubahan laba semakin tinggi pula (Hanafi dan Halim 1995:239). Penjualan yang semakin tinggi berarti perusahaan efisien dan efektif dalam menjalankan operasinya, semakin tinggi Total Asset Turn Over (TATO) semakin tinggi perubahan labanya. Hal ini didukung penelitian sebelumnya oleh machfoedz (1994:133). Yang menyimpulkan bahwa TATO memepengaruhi perubahan laba.
Atas dasar analisis tersebut maka pengaruh dari masing-masing variabel tersebut terhadap perubahan laba dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini





 

RASIO LIKUIDITAS
CR (X1)
           
RASIO LEVERAGE
DER (X2)
RASIO AKTIVITAS
TATO (X3)
PERUBAHAN LABA
(Y)
 








GAMBAR 1.1
Kerangka Berpikir

              Rasio yang digunakan untuk mengukur perubahan laba berdasarkan gambar 1.1 diatas yaitu (1). Rasio Likuiditas ; Current Ratio (CR) (2). Rasio Leverage; Debt to Equity Ratio (DER) dan (3). Rasio Aktivitas; Total Asset Turn Over (TATO).
c.    Hipotesis
              Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhdap permasalahan penelitian sampai bukti melalui data terkumpul (Arikunto1997:67).
           Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis yang dapat dikemukakan adalah “Diduga Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Asset Turn over berpengaruh terhadap perubahan laba PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep ”.





















III.  METODE PENELITIAN
a.      Variabel dan Desain Penelitian
1.      Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2007:2) bahwa, “Variabel adalah salah suatu atribut sifat dan nilai dari individu, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diharapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Adapun variabel terkait dalam penelitian ini adalah:
-          Variabel Independen, yaitu variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya (variabel dependen)
Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel independen yaitu:
a.       Rasio Likuiditas
Current Ratio (CR) X1
b.      Rasio Leverage
Debt to Equity Ratio (DER) X2
c.       Rasio Aktivitas
Total Asset Turn Over (TATO) X3
-          Variabel Dependen (Y), yaitu tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oelh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan laba. Laba merupakan perbedaan pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan pendapatan tersebut. Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba sebelum pajak. Secara formal, perhitungan perubahan laba adalah :
                             
            =      Perubahan laba perusahaan pada tahun t
              =     Laba  perusahaan pada tahun t
         =    Laba perusahaan pada tahun dasar

2.      Desain Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada PT. SEMEN TONASA di Kabupaten Pangkep guna memperoleh data tentang laporan keuangan berupa laporan laba-rugi, dan  neraca yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri dari; observasi, wawancara dan dokumentasi, Setelah data diperoleh kemudian dihitung rasio keuangannya yaitu CR, DER, dan TATO serta Perubahan Laba dan proses selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode regresi sederhana, korelasi product moment dan uji-t guna menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan.
Untuk lebih jelasnya, maka desain penelitian secara sederhana dapat dilihat pada gambar 2  berikut :
   AnalisisData :
·         Rasio keuangan: CR,DER dan TATO
·         Perubahan Laba
·         Regresi Berganda
·         Korelasi
·         Kofisien Determinasi
·         Uji t-test


Kesimpulan dan Saran
PT. SEMEN TONASA
DATA :
·         NERACA
·         LABA - RUGI



·         Observasi
·         Dokumentasi
·         Wawanraca

CR, DER, dan TATO

LABA
 
















b.      Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1.      Defenisi Operasional
a.       Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Rasio keuangan yang menjadi objek yang kami teliti adalah (1). Rasio lancar (current ratio) merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. (2). Rasio Leverage : Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara hutang yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. (3). Rasio Aktivitas: Total Asset Turn Over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya selama 5 periode akuntansi di PT. Semen Tonasa di Kabupaten pangkep.
b.    Perubahan laba adalah kenaikan atau penurunan laba pertahun ke tahun. Laba yang digunakan adalah laba relatif.
2.      Pengukuran Variabel
Berdasarkan variabel-variabel yang ada dalam permasalahan yang diajukan dimana Current Ratio (X1), Debt To Equity Ratio (X2) dan Total Asset Turn Over (X3) diukur berdasarkan frekuensi dan Perubahan Laba (Y) diukur berdasarkan nilai rupiah (Rp).
c.       Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Menurut Sugiyono (2007:61) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti utuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah keseluruhan  laporan Laba Rugi dan Neraca  PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep selama 5 periode akuntansi Yaitu 2007-2011.
2.      Sampel
Menurut Sugiyono (2007:62) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dari kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah merupakan bagian jumlah yang dimiliki oleh populasi. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara time series. adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan khususnya laporan laba-rugi dan neraca PT. Semen Tonasa selama 5 tahun terakhir yaitu mulai tahun  2007 – 2011
3.      Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Observasi yaitu mengadakan pengamatan secara langsung mengenai rasio keuangan current ratio, debt to equity ratio dan Total Asset Turn Over serta perubahan laba pada PT. Semen Tonasa  di Kabupaten Pangkep.  
2.      Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai data laporan keuangan berupa laporan laba-Rugi dan Neraca dan data-data yang mendukung dalam penelitian ini pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep.
3.      Wawancara dilakukan secara langsung dengan pihak yang berkompeten untuk mendapatkan respon/informasi mengenai rasio keuangan current ratio, debt to equity ratio dan Total Asset Turn Over serta perubahan laba pada PT. Semen Tonas di Kabupaten Pangkep.
d.      Rancangan Analisis data
Adapun rancangan analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Deskripsi Variabel Penelitian
a). Menghitung  berapa besar rasio keuangan yang terdiri dari CR, DER dan TATO dari tahun 2007-2011.
b). Perubahan laba
2.        
Y = a + b1X1+b2X2+b3X3

Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan maka digunakan analisis regresi sederhana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007:261):

^
 
   Keterangan:

                                     Y = Variabel terikat (perubahan laba)
                                      a = Nilai konstan 
                                      b = Koefisien arah regresi
                                    X1 =  Current Ratio
                                     X2= Debt to Equity Ratio
                                    X3= Total Asset Turn Over

Untuk mendapatkan nilai a dan b maka digunakan rumus yang sebagai berikut:
            ∑ X1Y=b1∑X1²+b2∑X1X2+b3∑X1X3
                ∑ X2Y=b1∑X1 X2+b2∑ X2²+b3∑X2X3
                ∑ X3Y=b1∑X1 X3+b2∑ X2X3+b3∑X3²
            a=Y̅- b1 1- b2 2- b3 3
3.      Untuk menguji  variabel, maka digunakan analisis korelasi (). Adapun rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007:228) yaitu :
Rumus Korelasi Ganda 3 Prediktor:
Kofisien determinasi :
R²=r²
Selanjutnya untuk melihat hasil dari korelasi yang dapat dibuktikan dengan tabel 2  yang ada pada halaman 36
Tabel 2 : Tingkat Hubungan Korelasi
Interval
Tingkat Hubungan
  0,00 - 0,199
Sangat rendah
  0,20 - 0,399
Rendah
  0,40 - 0,599
Sedang
  0,60 - 0,799
Kuat
   0,80 - 1,00
Sangat kuat
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management