Headline

Jumat, 20 Januari 2012

Diknas Minta SNMPTN Dihapus

MAKASSAR – Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Makassar meminta Forum Rektor Indonesia agar menghapus sistem penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Tuntutan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Diknas Makassar Ismunandar agar hasil Ujian Nasional (UN) di tingkat SMA tidak siasia. Dia menjelaskan,selama ini SNMPTN menyulitkan siswa masuk ke PTN yang diinginkan. Padahal, terkadang ada siswa yang memiliki nilai UN yang bagus,namun tidak lolos seleksi SNMPTN.“Karena itu, nilai UN siswa seolah tidak berarti sama sekali.Padahal mereka telah berjuang untuk memperoleh nilai tinggi.

UN akan sia-sia saja dilaksanakan jika tidak turut menjadi indikator kelulusan dalam seleksi masuk PT.Kami akan berjuang dalam hal ini untuk membantu para siswa,” katanya saat ditemui di Kantor Diknas Makassar, Makassar,kem arin. Selain meminta perhatian Forum Rektor,Diknas Makassar juga menyampaikan usulannya itu ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diJakarta.

Ismunandar mengatakan, dalam UN tingkat SMA, pihak perguruan tinggi juga diberi kewenangan luas untuk melakukan pengawasan. Wewenang tersebut diberikan mulai dari pendistribusian soal,pengawasan ujian, hingga pemeriksaanhasilujian.Dengan demikian,pihakPTNsemestinya tidak memiliki lagi alasan untuk meragukan hasil UN. “Toh, PTN diberi wewenang pengawasan dari awal hingga akhir.

Tujuan melibatkan pihak PT dalam melaksanakan UN, untuk lebih meyakinkan validitas hasil ujian,”katanya. Mengenai SNMPTN, jika memang tak dapat dihapuskan sama sekali,tidak ada salahnya jika digabung dengan penilaian hasil UN. Dalam hal ini, PTN bisa menjaring siswa lulusan sekolah menengah berdasarkan nilai UN, lalu kembali melakukan penjaringan lewat SNMPTN dengan menetapkan standar nilai tertentu sesuai kesepakatan internal kampus.

Cara ini akan menunjukkan bahwa nilai UAN siswa akan tetap dihargai, sehingga setiap siswa akan lebih terpacu dalam memperoleh nilai tinggi dalam UN. Mantan Kepala SMK Negeri 5 Makassar ini mengakui rencana yang akan diperjuangkan tersebut merupakan keinginan dari Kementerian Pendidikan.Namun, hal tersebut tergantung pada kesepakatan yang dibuat oleh Forum Rektor Indonesia.

Menanggapi hal itu,Rektor Universitas Hasanuddin Idrus A Paturusi menyatakan SNMPTN tidak bisa dihapuskan. Alasannya, penggunaan hasil UN akan menyulitkan dalam proses seleksi mahasiwa baru. “Hal ini susah diterapkan,” kata Idrus. Dia menjelaskan, jumlah peserta UN tidak sebanding dengan jumlah calon mahasiswa baru yang akan diterima di PTN.

Dari jutaan peserta UN, kata dia, yang dapat ditampung jumlahnya hanya ratusan. Idrus juga membantah jika selama ini UN dinilai tidak memiliki peranan dalam proses seleksi. Salah satu contohnya, kata dia, adalah jalur undangan dengan melihat nilai rapor siswa. Meskipun siswa menerima undangan masuk ke PTN terkait, tetap tidak bisa jika tidak lulus UN.

Dirjen Dikti: UN Jadi Evaluasi Kelulusan 

Hasil ujian nasional (UN) akan dijadikan sebagai evaluasi akhir kelulusan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2012. Hal tersebut berlaku baik untuk SNMPTN jalur undangan maupun jalur ujian tertulis. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian PendidikandanKebudayaan( Dirjen Dikti Kemendikbud) Djoko Santoso menyampaikan, pada akhir penilaian kelulusan SNMPTNdimasing-masingjalur penerimaan tersebut akan dievaluasi menggunakan hasil UN.

“Jadi tidak mungkin anak yang (nilai) UN-nya tidak lulus bisa lulus SNMPTN. Jadi itu digunakan untuk evaluasi akhir,” katanya saat memberikan keterangan pers di Kemendikbud kemarin. Ketua Umum Panitia Pelaksana SNMPTN 2012 Ahmaloka menyampaikan, pendaftaran SNMPTN jalur undangan akan dimulai pada 1 Februari hingga 8 Maret 2012.

Adapun pengumuman hasil seleksi pada 25 Mei 2012.“Pengumuman hasil seleksi dilakukan setelah ada pengumuman ujian nasional karena UN dijadikan evaluasi akhir SNMPTN,”katanya. Rektor Institut Teknologi Bandung ini menyampaikan pendaftaran jalur undangan dilakukan secara online melalui laman http://undangan.- snmptn.ac.id, yang dapat diakses mulai hari ini pukul 20.00 WIB.

Tata cara pengisian borang pendaftaran jalur undangan dapat diunduh mulai 20 Januari 2012. Adapun biaya pendaftaran seleksi sebanyak Rp175.000 per siswa.“Tata cara bisa dilihat di website karena semua online. Biaya pendaftaran masih sama dengan tahun lalu, jadi tidak ada perubahan,” katanya.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim menyampaikan, kepala sekolah dapat mendaftarkan siswa yang memiliki nilai rapor baik untuk mengikuti seleksi melalui jalur undangan. Dari nilai rapor tersebut, siswa semestinya diterima di jalur undangan.

Sumber; Harian Seputar Indonesia

Media Inggris: Pelajar RI Mirip Indiana Jones Mereka bertaruh nyawa, meni

Media Inggris, Daily Mail, menuliskan sebuah artikel yang menggambarkan betapa beratnya perjalanan para pelajar Indonesia menuju ke sekolah. Harian ini bahkan menyamakan aksi mereka dengan adegan berbahaya di film Indiana Jones.

Pada foto-foto yang diambil oleh Reuters, terlihat beberapa orang pelajar SMP dan SD di kampung Tanjung, Lebak, Banten, meniti sebuah jembatan rusak yang hanya dihubungkan dengan satu tali terbentang di atas Sungai Ciberang.
Merayap perlahan-lahan, mereka berusaha untuk tidak tergelincir masuk ke dalam sungai Ciberang yang berarus deras dan dalam. Sungai ini kerap digunakan para wisatawan untuk olah raga arung jeram.

Pegangan mereka hanyalah tali dan kayu-kayu sisa-sisa jembatan. Daily Mail menuliskan, anak terkecil yang pernah menyeberang berusia lima tahun. Penyeberangan menjadi semakin berbahaya jika sungai Ciberang diterpa banjir. Titian tali bisa terendam air dan putus terbawa arus.

"Aksi mereka seperti aksi di salah satu adegan di film Indiana Jones and The Temple of Doom," tulis Daily Mail.

Para pelajar mengaku lebih memilih menghadapi bahaya meniti tali ketimbang harus berjalan setengah jam lamanya ke jembatan yang lebih bagus. Jika mereka mencari aman, maka harus bangun pagi-pagi buta dan pulang ketika hari sudah gelap.

Sumber; VIVA NEWS

Segitiga Misterius di Teleskop NASA

 Sebuah gambar yang dihasilkan teleskop HI2 pada Observatorium pengamatan matahari milik Badan Antariksa Amerika Serikat, STEREO (Solar Terrestrial Relations Observatory), memancing kehebohan.

Untuk diketahui, pada 26 Desember 2011, selain merekam Venus dan Bumi, teleskop menangkap obyek segitiga misterius yang bergerak dari kanan ke kiri. 
Lihat videonya di sini.

Temuan itu membuat para penganut teori konspirasi berteriak, kembali meluncurkan tudingan pada NASA, bahwa lembaga itu terlibat dalam usaha menutup-nutupi keberadaan UFO. Mereka menggunakan rekaman video tersebut sebagai pendukung dalil.

"Membandingkannya ukurannya dengan planet, Venus dan Bumi yang terlihat di teleskop, jika kalkulasiku benar, benda itu sangat besar," kata pengguna YouTube, "BeePeeOilDisaster", seperti dimuat SPACE.com.

Ilmuwan NASA yang menangani data yang dihasilkan teleskop tersebut, langsung memberikan tanggapan melalui situs STEREO. Mereka membantah benda segitiga itu adalah UFO. Yang benar, itu tak lebih dari tipuan cahaya.

"Jawabannya terletak pada sisi berlawanan dari gambar," tulis para ilmuwan. "Di saat yang sama ketika benda aneh itu terlihat, Venus yang bersinar sangat terang memasuki wilayah jelajah kamera dari sisi kiri bawah."

Para ilmuwan menekankan, Venus dan obyek segitiga saling berhadapan dalam kamera, jika satunya bergerak, yang lain mengikuti. "Ini bukan kebetulan, obyek geometris aneh itu faktanya adalah releksi internal Venus di dalam teleskop optik. Efek seperti ini sering terlihat sebelumnya."
Tak melulu segitiga, bentuk refleksi juga bisa lingkaran dalam berbagai bentuk.

Sumber: VIVA News

Isu Ateis, MUI Tak Fatwakan Haram Facebook

 Ancaman penjara enam tahun menanti Alexander, Calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, karena menyampaikan keyakinan tak bertuhan di jejaring sosial Facebook. Sebuah posting di dunia maya ini membuat polisi mengancam Alexander dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan dua pasal pidana, yaitu pemalsuan surat serta penodaan agama.

Keyakinan ateis Alexander membuat resah ulama di Minang. "Jangan terlalu percaya dengan informasi yang ada di Facebook. Apalagi bila sumbernya tidak jelas," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia cabang Sumbar, Syamsul Bahri Khatib, kepada VIVAnews, 20 Januari 2012.

Ia menyayangkan kemajuan teknologi informasi yang memberikan dampak negatif bagi umat. "Ganti agama bisa dalam transaksi elektronik dan kondisi ini sudah mengkhawatirkan," tambahnya.

Meskipun perlu mengkaji lahirnya fatwa tentang dunia maya, Buya Syamsul tidak ingin buru-buru mengharamkan Facebook. Dia hanya mengimbau agar masyarakat, terutama generasi muda, untuk berhati-hati dengan informasi dunia maya.

Menurutnya, masalah ateis yang diyakini Alexander bukan perkara kecil. Kondisi ini bisa menimbulkan polemik dan meresahkan masyarakat. Ia menyayangkan sikap Alexander yang mengumbar keyakinan ateisnya dengan melibatkan suku tertentu.

"Fatwa kami tentang ini agar masyarakat waspada dan berhati-hati dengan informasi dunia maya (Facebook), apalagi bila tidak jelas sumbernya, jangan mudah mempercayainya," tuturnya.

Alexander diamankan polisi dari amuk massa. Menurut Kapolres Dharmasraya AKBP Khairul Azis, Alexander diancam pasal berlapis. Statusnya kini pun sudah resmi menjadi tersangka dan dilakukan penahanan.

Menurut Kapolres, Alexander diancam dengan Pasal 27 ayat 3 UU No. 11 tahun 2008 tentang ITE; Pasal 263 KUHPidana tentang Pemalsuan Surat; Pasal 156 A tentang Penodaan agama; dengan ancaman masing-masing pasal selama 6 tahun penjara.

Sumber; Viva News
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management