Headline

Senin, 28 Mei 2012

WHO: Setiap 1 Jam Ada 1 Organ Manusia Dijual di Pasar Gelap

Perdagangan organ manusia di pasar gelap terus meningkat dan semakin mengkhawatirkan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah memperingatkan bahwa setiap satu jam ada satu buah organ yang diperdagangkan.

WHO memperkirakan ada sekitar 10.000 organ manusia yang diperdagangkan setiap tahun, dengan naiknya transaksi tranplantasi ginjal di pasar gelap.

Pasien-pasien kaya berani membayar hingga 128.500 poundsterling (sekitar Rp 1,9 miliar) untuk ginjal yang sering didapat di China, India dan Pakistan. Ginjal-ginjal tersebut dipanen dari orang-orang yang putus asa, yang setidaknya mendapat bayaran 3.200 poundsterling (sekitar Rp 46,9 juta). Eropa Timur juga memiliki pasar yang besar untuk donasi organ ilegal.

Ginjal diyakini telah memenuhi 75 persen organ yang diperjualbelikan di pasar gelap. Pada ahli percaya munculnya penyakit metabolisme seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan masalah jantung adalah memacu perdagangan.

Perbedaan kekayaan antara negara kaya dan miskin juga bisa menjadi pemicu. Pasien kaya berani membayar tinggi untuk organ yang ditawarkan orang-orang yang putus asa dengan masalah ekonomi.

"Taruhannya begitu besar tapi keuntungan yang bisa didapat juga besar. Ada godaan disana," jelas Dr Luc Noel, seorang pejabat dari WHO kepada The Guardian, seperti dilansir Dailymail, Selasa (29/5/2012).

WHO tidak tahu berapa banyak dari 106.879 operasi transplantasi yang dilakukan pada tahun 2010 yang merupakan organ ilegal, tetapi Dr Noel percaya angka itu bisa setinggi 10 persen.

Kurangnya penegakan hukum di beberapa negara dan kerangka hukum yang tidak memadai, membuat orang miskin terlalu mudah untuk bisa 'melepaskan' organnya. Pelanggannya paling banyak adalah orang asing kaya dari Timur Tengah dan Asia.

"Meski transplantasi komersial sekarang dilarang oleh hukum di China, tapi nyatanya sulit ditegakkan. Sudah ada kenaikan dalam dua atau tiga tahun terakhir. Bahkan operasi dilakukan di beberapa rumah sakit militer China," tambah Dr Noel

Sumber; Detikhealth.com
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management